Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 8, 2013
Gambar
PERTEMUAN ALUMNI LINTAS ANGKATAN SMAN 1 TANJUNGBALAI Menghadiri Undangan Sunat Rasul Putra Dedy Rinaldy Marpaung pada hari Minggu, 8 Desember 2013 di Jl. Eka Rasmi Medan Johor bersama : Hariana Sitorus, Tumpal Sitorus, Ernawaty, Dayana Harahap, Harunsyah, Gudrul, Thitha, Elly Dahmaini dan Juli Siregar. Pada kesempatan tersebut Gudrul didaulat untuk naik ke pentas menyumbangkan suara emasnya dan dipenuhi oleh beliau dengan membawakan empat buah lagu Pop, Melayu, dan Dangdut. Tak ketinggalan setelah itu Vocal Group yang terdiri dari Dayana Harahap, Ernawaty,  Tumpal Sitorus dan Hariana membawakan beberapa buah lagu Pop dan Tapanuli. Acara ini juga dihadiri oleh Julpizar dan Istri, Maulidi, dll

SEKELUMIT TENTANG PANTE BURUNG (Sambungan)

Gambar
SEKELUMIT TENTANG PANTE BURUNG (Sambungan) Pante Burung yang dikenal juga dengan nama Semenanjung dahulunya (dibawah tahun 80an)   hanya dapat dilalui kenderaan roda empat keatas hanya sampai pangkal jembatan Pante Burung. Jembatannya terbuat dari kayu dan memakai atap seng untuk melindungi lantainya dari hujan dan panas agar tidak lekas lapuk.  Mulai dari ujung jembatan kita harus melalui jalan setapak tanpa pengerasan dan biasanya hanya dilalui pejalan kaki dan sepeda menuju daerah perladangan (sawah tadah hujan) disepanjang sisi Sunge Silo dan Sunge Bandar Jopang. Di daerah banyak tumbuh pohonan liar rawa dan pesisir seperti nipah, nibung, pandan, rumbia, aren, kulbi, keduduk, halaban, dll. Banyaknya pepohonan liar dan sungai di kanan kiri menyebabkan banyak pula burung-burung aneka jenis seperti punai, tiung, ruwak-ruwak, balam, perkutut, bangau, dll yang bersarang di daerah ini sehingga lama kelamaan terkenal dengan julukan pante burung.

Sekelumit Tentang Pante Burung

Gambar
SEKELUMIT TENTANG PANTE BURUNG (Sambungan) Pante Burung yang dikenal juga dengan nama Semenanjung dahulunya (dibawah tahun 80an)   hanya dapat dilalui kenderaan roda empat keatas hanya sampai pangkal jembatan Pante Burung. Jembatannya terbuat dari kayu dan memakai atap seng untuk melindungi lantainya dari hujan dan panas agar tidak lekas lapuk.  Mulai dari ujung jembatan kita harus melalui jalan setapak tanpa pengerasan dan biasanya hanya dilalui pejalan kaki dan sepeda menuju daerah perladangan (sawah tadah hujan) disepanjang sisi Sunge Silo dan Sunge Bandar Jopang. Di daerah banyak tumbuh pohonan liar rawa dan pesisir seperti nipah, nibung, pandan, rumbia, aren, kulbi, keduduk, halaban, dll. Banyaknya pepohonan liar dan sungai di kanan kiri menyebabkan banyak pula burung-burung aneka jenis seperti punai, tiung, ruwak-ruwak, balam, perkutut, bangau, dll yang bersarang di daerah ini sehingga lama kelamaan terkenal dengan julukan pante burung.