Asal Usul Nama S Dengki di Tanjungbalai
Asal Usul Nama S Dengki di Tanjungbalai
S. Dengki adalah suatu wilayah Kelurahan di Kecamatan Tanjungbalai Utara. Wilayah ini terbentang mulai dari Betung Seroja dan Sungai Tualang Raso di Utara, Stasiun Kereta Api di Barat, jembatan Sungai Silau dan Pasar Monza di Selatan dan Sungai Asahan di Timur.
Pemukiman di wilayah ini cukup padat penduduk dengan bangunan yang saling berhimpitan (bergandeng) terutama di daerah pesisir Sungai Asahan dan Sungai Tualang Raso (Sungai Kapias) yang mengitari wilayah ini. Itulah sebabnya wilayah ini sering mengalami musibah kebakaran terutama pada musim kemarau. Apalagi disaat angin berhembus sedikit kencang. Angin laut yang membawa pasang biasanya berhembus lebih kuat. Boleh dikatakan hampir setiap satu dekade (sepuluh tahunan) wilayah padat penduduk ini terkena bencana kebakaran. Terutama pada daerah pesisir itu dimana rumah rumah penduduk saling berdekatan juga sebagian masih berdinding papan itu.
Sejak tanggal 13 Maret 1942 Jepang menguasai Indonesia. Belanda angkat kaki dari bumi Nusantara begitu juga dari Tanjungbalai yang pada waktu itu masih bagian dari keresidenan Sumatra Timur sebagai Afdeling Asahan meliputi Asahan, Batubara dan Labuhan Batu. Daerah itu telah dikuasai Belanda dan dikendalikan dari Medan sejak 1 Maret 1887 oleh seorang Residen Kolonial Belanda.
Sejak saat itu segala fasiltas infrastruktur tak bergerak milik Belanda seperti bangunan gedung, jalan dan jembatan ditinggalkan begitu saja. Barang barang bergerak yang dapat diselamatkan mereka bawa. Namun ada juga yang dibumi hanguskan. Diantaranya adalah pembangkit listrik untuk penerangan dan sumber daya lainnya.
Oleh karena tidak adanya pembangkit listrik untuk wilayah Tanjungbalai dan Asahan maka penjajah Jepang mendatangkan sebuah kapal genset pembangkit listrik langsung dari negeri Jepang sana. Kapal genset Jepang ini bernama SS. Denki sesuai pula dengan nama mesin gensetnya kala itu. SS adalah singkatan dari Steam Ship (kapal uap). Sebagai mana lazimnya teknologi mesin penggerak yang dipakai kapal kapal besar di masa itu. Teknologi ketel uap itu juga digunakan kereta api di masa yang sama. Kapal genset jepang itu di tempatkan di sebelah Barat wilayah S. Dengki sekarang di tepian Sungai Asahan. Dari kapal inilah ditarik instalasi listrik ke pemakai, terutama keperluan penjajah Jepang.
Oleh karena faktor pengucapan lambat laun penyebutan SS. Denki berubah menjadi S. Dengki saja.
Komentar
Posting Komentar