Cerita Rakyat : LEGENDA GUA "LIANG NAMUAP" DI SIBUHUAN SOSA Dikisahkan oleh : Drs. Harunsyah, M.AP berdasarkan survey lokasi, dialog dengan penjaga kunci gua dan penuturan tokoh masyarakat setempat Alkisah tersebutlah sebuah kerajaan kecil di Sosa-Sibuhuan. Raja ini bermarga Hasibuan yang mempunyai seorang putri cantik jelita, kulitnya putih halus sehingga bila ia minum membayang terlihat air yang melalui kerongkongannya. Kebiasaan putri ini adalah mandi sore bersama dayang-dayang pengasuhnya di hulu sungai Batang Sosa (di hulu aliran Sungai Barumun yang melalui kerajaan kecil ini). Kebiasaan putri ini rupanya diam-diam diamati oleh seorang pangeran dari sebuah kerajaan ghaib. Kerajaan ghaib ini mempunyai istana di puncak gunung di atas kerajaan putri tersebut yang secara kasat mata saat ini hanya berbentuk gua. Perkenalan putri Hasibuan dan Pangeran Kerajaan Ghaib ini dari hari ke hari membuat putri dan dayang-dayangnya sering hari sudah malam baru...
Setawar Sedingin Kerinduan akan adanya sebuah karya tulis yang bercerita tentang Sungai Berombang dan Sekitarnya yang begitu amat dan teramat langka dan boleh dibilang tidak ada, maka penulis memberanikan diri untuk memulainya, karena bila tak berani memulai sama saja pasrah dengan keadaan yang dekat dengan sebutan apatis dan tak mau tahu. Sumber-sumber informasi lain (karena tulisan dan dokumen tidak ada dijumpai) berupa orang-orang yang mengetahui sejarah Sungai Berombang pun sudah berpulang satu satu, jikalaupun masih ada juga merupakan pendengar dari pendahulunya, bukan merupakan saksi sejarah. Demikian susahnya untuk mencari informasi dan mengkonfirmasi hal-hal yang selama ini penulis ketahui dari penuturan Atok, Nenek, Uwak Pakcik, Makcik, Bunde, Abang, Kakak, serta masyarakat Sei. Berombang lainnya yang penulis dengar dahulu.Terkadang penulis hanya berintuisi dibekali dengan sejarah-sejarah daerah lain dan menganalogikannya dengan kultur, etnis, geografis, dan s...
Asal Usul Nama S Dengki di Tanjungbala i S. Dengki adalah suatu wilayah Kelurahan di Kecamatan Tanjungbalai Utara. Wilayah ini terbentang mulai dari Betung Seroja dan Sungai Tualang Raso di Utara, Stasiun Kereta Api di Barat, jembatan Sungai Silau dan Pasar Monza di Selatan dan Sungai Asahan di Timur. Pemukiman di wilayah ini cukup padat penduduk dengan bangunan yang saling berhimpitan (bergandeng) terutama di daerah pesisir Sungai Asahan dan Sungai Tualang Raso (Sungai Kapias) yang mengitari wilayah ini. Itulah sebabnya wilayah ini sering mengalami musibah kebakaran terutama pada musim kemarau. Apalagi disaat angin berhembus sedikit kencang. Angin laut yang membawa pasang biasanya berhembus lebih kuat. Boleh dikatakan hampir setiap satu dekade (sepuluh tahunan) wilayah padat penduduk ini terkena bencana kebakaran. Terutama pada daerah pesisir itu dimana rumah rumah penduduk saling berdekatan juga sebagian masih berdinding papan itu. Sejak tanggal 13 Maret 1942 Jepang mengu...
Komentar
Posting Komentar