TARIAN SUFI JALALUDIN RUMI
mendekatkan diri kepada Allah bisa dilakukan dengan banyak cara,
salah satunya adalah dengan berzikir. Sufi Jalaludin Rumi mengembangkan
metode zikir dengan gerakan berputar sehingga terciptalah tari yang
indah…
Tari sufi atau whirling dance adalah
karya seorang sufi dari Turki, Maulana Jalaludin Rumi, pujangga sufi
dari tanah Persia. Tari ini merupakan bentuk ekspresi dari rasa cinta, kasih, dan sayang seorang hamba kepada Allah Swt dan Nabi Muhammad saw.
Salah satu tuntunan Nabi Muhammad untuk mendekatkan diri kepada Allah
adalah dengan berzikir. Rumi mengembangkan metode zikir dengan gerakan
berputar sehingga terciptalah tari sufi.
Dalam Islam, para darwis yang terlibat dalam tarian ini mengenakan
jubah putih yang melambangkan warna pakaian kematian (kain kafan).
Namun, pada awal tarian, pakaian ini ditutupi oleh jubah hitam yang
melambangkan pusara. Mereka juga mengenakan tutup kepala yang tinggi dan
bundar, berwarna cokelat atau putih yang melambangkan batu nisan
mereka.
Tarian berawal dengan gerak para sufi mencium tangan pimpinan mereka.
Kemudian mereka menanggalkan jubah hitam sebagai perlambang perpisahan
mereka dari pusara menuju ke haribaan Sang Pemilik Alam Semesta. Mereka
mulai berputar berlawan dengan arah jarum jam secara perlahan. Gerakan
ini melambangkan alam semesta yang selalu berputar mengelilingi garis
edarnya masing-masing. Tangan kanan dengan telapak tangan menghadap ke atas
di muka, sedangkan di belakang tangan kiri menghadap ke bawah. Itulah
simbol bahwa apa yang mereka dapatkan dari kemurahan dan kasih sayang
Allah mereka sebarkan ke seluruh semesta.
Lalu mereka berputar semakin lama
semakin cepat. Melalui tarian itulah para sufi mencapai suatu tingkatan
yang terkendali untuk mencapai dan menyentuh puncak kesempurnaan.
Keinginan Rumi hanyalah menyatu dengan Allah. Dan, menurutnya, Tuhan
bukan menjelma dalam alam semesta, melainkan dalam hati manusia. Karena
itulah manusia lebih cenderung menggunakan hatinya dalam berbuat
daripada berdasarkan pikiran.
Terkadang masyarakat awam mengira bahwa orang yang menarikan tarian
sufi ini kesurupan karena bisa berputar-putar begitu lama. Tidak, jangan
keliru sangka, mereka bukan kesurupan, tapi
justru tengah berada dalam kesadaran yang tinggi dan mampu
mengidentifikasi keadaan di sekitarnya dengan lebih baik. Bahkan membuat
mereka semakin sadar tentang siapa mereka sebagai makhluk ciptaan-Nya.
Komentar
Posting Komentar