Artis Jadul Asal Tanjungbalai

Deretan Artis Lama Skala Nasional dan Internasional 
Asal Kota Kerang

Hadisjam Tahax nama aslinya Idam Sjamsuddin bin Taha. Lahir di Tanjungbalai 15 Agustus 1927. Dibesarkan di daerah Lorong Pucuk Tanjungbalai. Merantau ke ibukota dan berkecimpung di dunia perfilman. Sering memerankan peran antagonis.

Pendidikan : Anglo Indonesia School Medan sampai kelas VII. Tahax terjun ke film sejak tahun 1955 sebagai pemain. Film filmnya antara lain : "Peristiwa Danau Toba" (1955), "Sungai Ular" (1961), "Pelacur" (1975), "Tengkorak Hitam" (78) dan lain-lain. Hingga akhir 1977 ia telah main kurang lebih dalam 40 produksi film kebanyakan mendapatperan sebagai lawan main pemegang peran utama, dan umumnya berkarakter jahat. Dalam film "Luka 3 Kali" (1965), ia tampil sebagai pemain utama. Di luar film Tahax aktif di bidang sandiwara TV dan pentas.

A.R Tompel nama aslinya Aman Ramli Jaafar. Aman Ramli Jaafar dilahirkan pada 24 Oktober tahun 1918 di Tanjung Balai. Sebelum menggeluti dunia perfilman yang satu angkatan dan sering bermain bersama P. Ramlee, Aman Ramli sebelumnya aktif dalam panggung drama dan sandiwara.

A.R. Tompel meninggal pada tanggal 30 Januari 1973 dalam kecelakaan lalu lintas di Setapak, Kuala Lumpur, Malaysia. Ia dimakamkan di Tanah Perkuburan Islam Jalan Ampang, Kuala Lumpur.

Jejak beliau kini diteruskan oleh 6 anaknya, Armaya Aman Ramli (A. R. Badul), Adlin Aman Ramli, Amran Tompel Aman Ramli, Armali Aman Ramli, Azlan Aman Ramli dan Anuar Aman Ramli. Beliau juga mempunyai 9 anak perempuan dan seorang anak lelaki bersama Azizah Ismail.







Nizmah yang nama aslinya Nizmah Zaglulsyah Lahir di Gang Turang (sekarang Jl. Pattimura) Tanjungbalai tanggal 16 Juli 1940. Pendidikan : SGB di Medan. Sewaktu masih sekolah Nizmah ditawari main dalam film "Turang" (1957) dan itulah film pertamanya. Ia kemudian main lagi dalam film2 "Gelombang Samudra" (1960), "KK 17". (1964), "Liburan Seniman" (1965), "Aktu Mau Hidup" (1974), "Surat Undangan" (1975), dan lain. Tahun2 belakangan lebih aktif dalam sandiwara - sandiwara TVRI.

Film Turang itu disutradarai oleh Bakhtiar Siagian pentolan Lekra yang terlibat dalam revolusi sosial di Kesultanan Langkat sehingga tewasnya T. Amir Hamzah sang sastrawan nasional itu. Mungkin karena latar belakang sejarah kelam itu pada masa Orde Baru film Turang dan para pelakunya seperti hilang ditelan bumi. Begitu pula penamaan Gang Turang (depan Stadion Asahan Sakti) Tanjungbalai tempat sang artis Nizmah dibesarkan diganti menjadi Jalan Pattimura. Wallahu A'lam. (Drs. Harunsyah Arsyad, M.AP).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEGENDA PULAU SI KANTAN

SUNGAI BEROMBANG DARI MASA KE MASA

LEGENDA GUA "LIANG NAMUAP" DI SIBUHUAN SOSA